Jumat, 06 Juli 2018

Perkembangan Aka Usia 22 Bulan

Siapa sih gak seneng kalau anaknya mengalami kemajuan. Yang tadinya gak bisa eh jadi bisa. Sering banget orang lain membandingkan anakku dengan anak yang lainnya. Omongan yang bikin mood terjun ke jurang saat mereka bilang "si ini udah lancar dong bicaranya kok anak kamu masih begitu-begitu aja". "Anak aku udah bisa berhitung, bernyanyi, dan hafal anggota tubuh dong. Anak kamu bisa apa ?". Satu kata buat emak-emak julid yang sering banget bilang kayak gitu ke aku "BODO" kenapa saya bilang gitu ? Yang tau perkembangan anak saya itu ya saya jadi saya gak perlu memamerkan atau jadi ajang persaingan dengan anak-anak lain. Walaupun anak saya tidak sepesat anak-anak diluaran sana ya saya tetap bangga karena setiap anak itu punya dunianya sendiri. Mereka pasti berkembang pada waktu yang tepat.



Aka sudah bisa apa aja diusia 22 bulan ???
Alhamdulilah Aka menurut saya perkembangannya udah membuat ibu dan ayahnya bangga punya dia. Dia sudah bisa :

  1. Berbicara (mama,papa, kakung, ibu, ayah, kakak, dede, minum, mamam, eek, assalamualaikum, hore, bola, gajah, meong, guguk, embe, moo, susu, tayo, om, uwa, nenek, kue, kerupuk) selebihnya ngomong yang ujung-ujung katanya aja.
  2. udah tau anggota tubuh yang penting-penting (rambut, kuping, mata,mulut, gigi, hidung, kaki, tangan, pipi, ketek).
  3. Udah pinter pasang puzzle.
  4. Udah bisa makan sendiri tapi berantakan hihi
  5. Udah bisa buang sampah ke tempatnya.
  6. Udah bisa gosok gigi sendiri.
  7. Udah bisa nyanyi (cicak-cicak didinding, satu-satu aku sayang ibu, balonku cuma pas dornya aja, kun anta pas reffnya, selebihnya iklan di tv nyanyinya cuma ujung-ujungnya aja)
  8. Udah malu kalo disuruh cium ayah ibunya.
  9. Berat badannya 11,5kg
Kayaknya segitu perkembangan aka diusia 22 bulan. Dua bulan lagi mau 24bulan. Mudah-mudahan perkembangan Aka semakin bagus. Tentunya semua orang tua mau perkembangan anaknya terus naik. Disamping kita terus mengajarkan jangan lupa untuk selalu berdoa ya moms 😊

Haid Berlangsung Lama eeh Terrnyata Keguguran

Oktober 2017 lalu saya mengalami pendarahan yang tidak selesai-selesai. Saya kira haidnya sedang subur-suburnya karena tidak kunjung henti. Sudah 25 hari saya merasakan haid tiada henti. Pernah saya cek ke klinik yang ada bidannya dan ibu bidannya hanya bilang "ini haid biasa kok bu memangkan pengaruh hormon berbeda-beda tapi kalau ibu tidak yakin saya rujuk ke rs ya untuk di usg". Sampailah di rs yang dirujuk klinik tersebut. Kenapa rujukan ya karena mau coba pakai bpjs eh ternyata sampainya di hermina kalau pasien bpjs tuh harus antri dulu dipendaftaran bpjs. Saya sempat antri dan saat nanya baru nomer berapa ternyata antriannya luar biasa. Akhirnya saya dan suami memilih untuk bayar pribadi. Setelah dipanggil dengan dokter kandungan saya diusg melalui bawah (transvaginal). Dilayar dokter menjelaskan bahwa banyak sekali bercak darahnya dan dokter sempat bilang "rahim ibu membesar 10mm, ibu yakin gak hamil ?coba ibu cek urin dulu ya" akhirnya saya cek urin dan menunggu hasil lab 1 jam kemudian. Hasilnya ? Ya tentu saja negative kata dokternya pun dia bilang karena hormon bu kalau mau cepet selesai ya kuret ya bu. Saya kasih obat kalau darahnya tetap keluar ya opsi terakhir harus kuret.

pic by : alodokter.com

Sesampainya dirumah entah mengapa saya kurang yakin dengan dokter itu. Dan bilang kesuami kalau misal dalam dua hari darahnya tetap tidak berhenti kita ke rs.duren tiga ya mau priksa sama dr.fach aja. Suamipun setuju . Ketiga harinya akhirnya saya ke dr.fach dan bilang keluhannya haidnya tidak selesai-selesai dan setelah dicek pakai senter dengan posisi saya yang mengangkang ternyata dokter fach bilang "bu, ini keguguran bu" Lalu dia mengambil pinset dan menunjukkan bakal janin yang ada di vagina saya. Seketika saya dan suami kaget. Kata dr.fach "Jalan satu-satunya kalau mau bersih dikuret bu. Bisa sih pakai obat tapi saya takut gak bersih dan masih ada yang tertinggal, kalau 3 hari masih keluar kesini lagi ya bu". Saya pun langsung parno begitu dengar harus dikuret dan meminta untuk pakai obat saja.

[3 hari kemudian]
Gimana dok? Masih ada nih bu yang tertinggal. Sayapun spontan bilang "kuret aja deh dok, saya takut kalau minum obat lagi gak bersih nanti jadi penyakit" dokternya hanya bilang "ya memang lebih bagus dikuret bu". Dengan dadakan saya menjalani kuret jam 2 siang tindakannya. Sebelum dikuret saya diperiksa darah terlebih dahulu. Saya membawa orang tua saya untuk membantu menjaga Aka kalau dia nyariin saya. Jam 1 siang saya memasuki ruangan tempat saya melahirkan Aka. Dengan posisi yang diatur dengan para suster saya diajak berbicara terus dengan dokter anastesi (dokter bius) dan akhirnya jlep tidak sadar seperti tidur. Saya sadar karena ada bunyi-bunyi berisik dan saya kira masih tindakan dan ternyata setelah melek ada suami saya disamping saya. Saya hanya bertanya "udah selesai a ?" Suami sayapun menjawab "udah de". Saya kembali bertanya"kok cepet banget cuma setengah jam yaa. Aka gimana ? Dia nangis gak ? Udah makan dia ?. Fikiran saya langsung ke Aka karenakan dia gak pernah sedikitpun lepas dari saya. Suami saya menjawab "aka gak nangis kok, udah tidur dan udah makan juga tadi". Proses pasca kuretase sampai saya diperbolehkan pulang sangat lama sekali. Saya masuk ruang bersalin jam 1 dan diperbolehkan pulang jam 7 malam. Orang tua saya sudah gak betah menunggu di rs. Pasca kuretase begitu lama karena biar obat biusnya hilang dulu. Kalau belum hilang badan akan lemas kata susternya.

Pic by : dream.com

Sepulangnya dari rs sesampainya dirumah langsung suami mengubur hasil dari kuretan saya. Dan saya dikamar hanya bisa menangis karena seperti melahirkan tapi tidak ada bayinya. Suami saya hanya bisa bilang "yang sabar de supaya gak seperti ini kamu spiral ya sehabis nifas". Dan akhirnya kita nangis-nangisan dikamar berdua.

Kamis, 05 Juli 2018

Kehamilan Ketiga Lemah Setelah Keguguran

~ KEHAMILAN KETIGA ~


Dikehamilan ketiga ini awalnya saya meremehkan dan selalu membandingkan dengan kehamilan pertama yang selalu kuat kesana kesini. Alhasil saat diusia 6 weeks saya mengalami flek (tidak sampai keluar darah) mungkin karena aktivitas saya masih selalu mengendong Aka. Setelah dipriksa diberikanlah obat penguat dan disarankan bedrest dengan dokter dihermina galaksi. Sesampainya dirumah saya langsung membatasi aktivitas saya.

Saya hanya dikamar dan berjalan dikamar mandi saya. Sangking bosannya saya sesekali bandel untuk keluar kamar (padahal tidak turun tangga). Ternyata keluar darah segar 3 ruas jari. Sayapun laporan sm suami saya untungnya dia gak kerja karena keadaan saya lagi seperti ini. Akhirnya memutuskan untuk ke rs.duren tiga dan dr.fach bilang "bu, ini sepertinya mau keguguran lagi seperti yang kedua. Ibu lanjutin aja obatnya yg dr dokter sebelumnya, obatnya udah bagus kok. Bed rest terus ya bu mudah-mudahan bisa lanjut". Dengan omongan dr.fach saya sampai rumah langsung nangis dan saat nangis tersedu-sedu keluarlah darah lagi. Suami sayapun langsung memeluk saya dan bilang "jangan sedih-sedih lagi dedenya juga gak kuat kalo km sedih terus, kita selalu berdoa terus dan berusaha ya de". Suami selalu menyemangati dan tak henti-hentinya membisikan dan baca doa didekat perut saya.

Usia kandungan 12 weeks saya kontrol lagi ke hermina dan ganti dokter lagi. Kali ini sama dr.bayu antriannya banyak banget. Kesan pertama ketemu dokter ini sangat humble dan humoris. Dia selalu gak bikin suasana tegang. Setelah di usg melalui transvaginal. Dr.bayu menjelaskan "sudah gak ada fleknya ya bu, udah aman. Ini janinnya dan ini bakal calon kakinya dan tangannya. Spy ibunya gak bosen abis bedrest kesebelah bu nonton avengers seru loh bu" gaul bnr ini dokter mungkin dia ingin pasiennya gak tegang dengan periksanya dia. Setelah dimeja dokter saya pun bertanya "dok, ini sudah bisa berhubungan belum dok?" Seketika dokternya tertawa dan berkata "kok gak suaminya yang nanya 😂, belum bu. Nanti kalau sudah 15 minggu ya bu. Suaminya yang sabar tapi kalau kepengen banget ya pake pengaman aja dari pada kebelet" hahaha

Sekarang usia kehamilan saya sudah 18 weeks dan mulai laperan terus. Dikehamilan saat ini saya tidak memantang makanan yang saya makan seperti kehamilan pertama. Saya tetap memakan sop kambing dengan porsi yang sedikit, makan tape sedikit (jangan dicontoh ya). Kehamilan ketiga ini saya merasakan berat diawal karena masih mengurusi Aka sendiri dari mandiin, beri makan, gendong-gendong dan mungkin trauma juga saat keguguran hamil anak kedua yang masih ada jadi bawaannya takut terus. Suatu kehamilan pertama atau kehamilan keberapapun tidak bisa dijadikan patokan karena suatu kehamilan pasti berbeda-beda.

Jadi tetap waspada dan jangan cape-cape saat hamil muda ya moms 😊

#sharingkehamilan #kehamilanketiga #pregnantsharing #kehamilan #pregnancy